Jumat, 24 September 2010

This Song for You


Lirik Lagu La Luna – Sesali Tak Sejak Dulu


Sesali tak sejak dulu
Ku miliki dirimu
Ternyata kaulah yang
Paling mengertiku

Berakhirlah sudah sendiriku
T’lah kutemukanmu dihatiku
Beruntungnya aku
Miliki dirimu


Sesali tak sejak dulu
Ku miliki dirimu
Ternyata kaulah yang
Paling mengertiku

Takkan kubuang waktuku
Tuk selalu bersamamu
Ku akan setia
Hingga berakhir sang waktu

Beruntungnya aku
Miliki dirimu

Back to Reff:
Lala..lala..lala..
Lala..lala..lala..

http://liriklaguindonesia.net/l/la-lula/la-luna-sesali-tak-sejak-dulu/

Kamis, 23 September 2010

For My riEku cAiiaNk


Mungkin gak ada hal eant special eant bisa fuku kasih buat rieku..
Gak seperti eant selalu rieku kasih buat fuku...
Makasih ea ionk, ionk udah mau ngertiin fuku dan jadi pacar yang baik buat fuku...
Semoga setiap kesulitan eant kita hadapi akan membawa kita pada kemudahan...

Jumat, 17 September 2010

Rainfall for My Lovely


Hujan turun deras, membuat aku menunda kepulanganku ke rumah. Sudah jam setengah 7 malam. Tapi hujan tetap tak kunjung reda juga. Aku hanya mampu memandangi setiap rintikan air hujan yang turun. Tiba-tiba handphoneku berbunyi, ternyata dari dia. Orang yang aku sayang. Dia menanyakan keadaanku, aku tau nadanya mengkhawatirkanku karna aku belum pulang, hujan turun deras, aku tak membawa payung, dan dia tak bisa menjemputku.
"Udah pulang ?" katanya terdengar khawatir.
"Belum" jawabku singkat.
"Kenapa ? Bawa payung kan ?"
"Enggak."
"Kalo gitu Abs bawaiin payung ea, tunggu bentar jangan kemana-mana ! Ujannya gede banged."
 Sebetulnya aku sudah menolak permintaannya itu. Namun dia tetap memaksa. Itulah Abs, selalu melakukan apa yang dia anggap benar. Aku menunggunya, khawatir juga padanya. Karna malam ini dia harus menjemputku dengan kendaraan umum. Motornya rusak sejak beberapa hari yang lalu.
Aku akui, setiap hari aku betul-betul merindukannya, berharap agar semua ini tidak pernah terjadi. Satu kebiasaan yang hilang membuat diriku merasa kehilangan.

Tak lama Abs pun datang, tubuhnya basah kuyup, dia tak menggunakan payung. Dan betapa kesalnya hatiku saat melihat Abs seperti itu, Apa dia tak berpikir, dia tak membiarkan air hujan membasahiku tapi dia membiarkan air hujan membasahinya. Dan tak mungkin sepertinya jika dia harus naik kendaraan umum dengan keadaan basah seperti itu. Lalu dia memutuskan untuk jalan ke rumah dan menyuruhku naik kendaraan umum sendiri. Lagi-lagi jalan pemikiran yang rumit. Seharusnya dia tahu aku tak akan mau melakukan hal itu. Beradu pendapatlah kami. Dan terjadilah pertengkaran kecil ini.

Dia berjalan sendiri berlawanan arah dengan jalan yang akan aku lalui. Aku melihatnya pergi sambil memegangi payung yang dia berikan untukku. Semakin lama dia menjauh dari pandanganku. Gelapnya malam membuat dia tak nampak jelas. Lalu aku pun memutuskan untuk mengikuti langkahnya.
Tiba-tiba handphoneku berdering. Panggilan masuk dari Abs tertera di layar handphoneku. Aku mengangkatnya, ternyata dia melihatku mengikutinya dari kejauhan.
"Mau kemana ?" tanyanya.
"Mau pulang." jawabku dengan nada datar.
"Mau bareng rieku ea pulangnya ?"
"Enggak, kata sapa !"
"Jadi gk mau bareng nih, terus kenapa gk pulang ? Arah pulangnya kan kesebelah sana.Kenapa gk naik angkot ?" nadanya terdengar seperti sedang menggodaku.
"Gak, aku mau jalan ajh."
"Rieku tunggu ea."
Telponnya dimatikan.
Aku semakin mendekat ke arahnya. Lagi-lagi seperti drama romatic.Jika aku ingat kejadian tadi, aku  tertawa kecil. Hujan deras, seorang pria membawakan payung untukku sembari diguyur air hujan. Mungkin itu bukti pengorbanan dia untukku. Lalu kami bertengkar ditengah derasnya hujan malam. Dan sekarang kami berjalan kaki pulang ke rumah melawan sang hujan.

Sepanjang jalan kami tertawa dan berbincang. Hingga ada sesuatu yang mengingatkanku pada kekesalanku yang tadi. Dan aku kembali marah. Pertengkaran itu kembali terjadi. Kali ini kesabaran Abs untukku telah habis. Dia betul-betul marah saat aku memutuskan untuk berjalan sendiri tanpanya. Dia tak mengikutiku walaupun aku berharap seperti itu.

Ditengah hujan deras dan gelap malam aku berjalan sendiri, pandanganku hanya tertuju pada apa yang ada dihadapanku. Sorotan lampu terkadang menyinari tubuhku. Dan sesekali di sepanjang jalan ditemani hilir mudik kendaraan. Yang aku pikirkan hanya satu tujuan. Rumah Abs.

Aku tak tau apa yang aku rasakan saat ini. Aku hanya ingin melepaskan kesedihanku yang telah tertabung sejak beberapa hari yang lalu. Sejak hilangnya kebiasaan Abs yang selalu dilakukannya padaku.
Setelah kususuri jalan Banda, jalan Aceh, jalan Cendana, akhirnya aku sampai juga di jalan Manglite 39 di depan rumah Abs, rasa lelah itu tak terasa sedikit pun. Kusimpan payung dan beberapa gantungan kunci yang bertuliskan Rieku - I LOVE Her - Fuku - Fuku - I LOVE Him - Rieku di depan pintu pagar rumahnya. Aku melihat cahaya lampu dari ruang tamu Abs. Mungkin Abs telah pulang. Tak lama aku mendapatkan pesan singkat darinya.

Lngsung pulang jgn kemna mna dlu.

19:07:43
17-09-2010

Aku tak membalas. Tak lama handphoneku berdering kembali. Abs yang menelpon rupanya. Aku sengaja tak menjawab telponnya. Setelah agak jauh dari rumahnya aku menjawab telponnya.
"Lagi dimana ?"
"Payung udah aku simpen di depan rumah."
Lalu aku menutup telpon. Aku kembali berjalan dan  berhenti ditepi jalan untuk menunggu angkutan umum yang datang. Cukup lama aku menunggu angkutan umum jurusan Kalapa-Aceh di sebrang lapang Supratman dekat SD Ciujung. Lalu apa yang aku tunggu akhirnya datang, ketika aku akan memasuki pintu angkutan umum seseorang memanggilku dari belakang. Saat ku tengok Abs berlari menghampiriku, aku tak peduli denganya lalu aku melanjutkan naik angkutan umum dan ternyata Abs ikut masuk bersamaku. Sepanjang perjalanan dalam angkutan umum aku seperti tak mengenalnya. Kami tak saling bicara ataupun melihat.

Ketika penumpang angkutan umum semakin berkurang hanya tinggal aku, Abs, dan pak sopir, Abs memulai pembicaraan dan meminta maaf atas kejadian tadi. Entah mengapa perasaan kesal itu masih ada dihatiku. Padahal sudah jelas Abs ini semua tak sepenuhnya kesalahan Abs justru aku yang lebih banyak salah. Tapi inilah sifat burukku, terlalu sulit untuk memaafkan kesalahan orang lain. Maafkan aku Abs.

Kami membicarakan apa yang sebetulnya jadi masalah tadi. Dan kami mencoba untuk dewasa dalam menyelesaikan masalah tadi. Tapi aku terlalu arogant untuk menghargai pasanganku. Hingga akhirnya Abs membuat semua emosiku keluar, dan aku mengucapkan kata yang salah. Lalu aku tertawa. Dan Abs memegang kepalaku.
"Gak aneh, udah ea chayank rieku juga tau apa eant fuku bilang itu cemuanya cuma emosi doank. Rieku tau fuku chayang bnged ama rieku. Fuku gk mau riekunya kenapa-kenapa kan ? Fuku mank baik niatnya mau ngasih tau rieku. Tapi gak kayak gitu caranya. Kan rieku udah bilang, boleh protes tapi gak boleh sambil bentak-bentak atau marah-marah."
"Ea abis riekunya susah dikasih taunya, coba ikutin kata fuku tadi gak usah jemput kan gak akan berantem."
"Ssssttttsssss, udah. Kita pulang yu udah malem."
"Gak mau riekunya jahat, masa pacarnya dibiarin jalan cendiri. Kalo fukunya kenapa-kenapa gimana ?"
"Oiaia, udah ea cup cup cup. Maafin rieku ya buad hari ini."
"Iah, maafin fuku juga."

Semudah itulah kami bertengkar dan bermaafan. Manusia punya dua sisi kepribadian. Terlihat jelas saat dia mengutamakan keegoisan atau mengikuti perasaan. Tutur kata, ucap, dan sikap. Serta apa yang dia lakukan.
I LOVE YOU IONK...

Rabu, 15 September 2010

The Sweet Memories because September, 23


Hanya tinggal menghitung hari. Hump, sebenernya mungkin gk ada yang special di tanggal 23 September setiap tahunnya. Tapi berbeda dengan 23 September setahun yang lalu dan 23 September setiap tahun berikutnya. 23 September 2009, tanggal dimana aku dan Abs memulai kembali hubungan yang sempat kami jalani selama 13 hari lamanya. Dan berakhir. Kami tidak pernah berhubugan lagi selama 3 bulan lamanya. Mungkin rasa rindu itu sempat hadir, ditemani rasa kecewa eant mendalam, dan penyesalan eant tak pernah berakhir. Namun kini semuanya berbeda, ditanggal 23 September itu, semua menjadi lebih indah.

Dihari-hari menjelang tanggal 23 September ini, harapan-harapan kecil mulai bermunculan. Berharap agar kebahagiaan kecil ini tetap terus terjaga, berharap kebahagiaan kecil ini takkan pernah padam, dan berharap kebahagiaan kecil ini akan memancarkan kebahagiaan yang lain.

Pertama kali kurasakan indahnya saat apa yang menjadi kekuranganku dicintai oleh orang lain, dan bagaimana aku merasakan kesempurnaan saat aku belajar untuk mencintai kekurangan orang lain.
Aku ingat, bagaimana pertama kali aku bertemu dengannya, menyapanya, memberikan senyum manja. Seperti adegan drama romatic. Dan semuanya di luar skenario yang aku buat.

23 September, awal dari semua cerita tentang aku dan Abs. Dia yang telah membuatku seperti ini, jika tanpa dia mungkin tak pernah ada aku yang sekarang. Dan semua jadi indah karena 23 September.

Minggu, 05 September 2010

Together

Hump..
kemarin hari eant nyenengin cherr, seharian bersama orang eant kamu sayangi. Kemarin siank aku pergi bersama Abs, kami menghabiskan waktu berdua. Dan selalu sama, waktu terasa begitu cepat berlalu setiap kali aku sedang bersamanya. Kami pergi berkeliling sebentar dan setelah itu kami melakukan hal eant menakjubkan.
 Sungguh, sungguh sangat. Dia begitu menyenangkan.

Sorenya kami memutuskan untuk pergi buka puasa bersama teman sekolahku, sebetulnya itu memang rencana utama kami. Tapi kami malah terlalu santai, hingga kami tak punya cukup waktu untuk bersiap-siap. Sore itu, aku dan Abs tergesa-gesa pergi. Aku memutuskan pergi ke salon dulu untuk mencuci rambutku eant sudah terlalu berantakan dan tak rapi. Sementara Abs membantuku mencarikan baju tambahan karna baju eant akan aku kenakan sore itu terlalu terbuka.

Selama kurang lebih 1 jam aku berada di salon. Ketika aku hendak menghubungi Abs aku baru tersadar bahwa handphoneku tertinggal di rumah. Aku bener-bener was-was Cherr. Kalau-kalau Abs tidak tahu aku masih berada di salon. Karna aku telah berjanji padanya jika aku selesai dari salon aku akan menelponnya.
Aku berharap Abs segera menjemputku karna kami sudah telat untuk bertemu dengan temanku.
Dan ternyata dia datang, sesuai seperti eant ku harapkan. Tapi ketika bertemu Abs mengatakan "Hp ada di Bapak". Ea ampun Cherr, gimana ceritanya coba kalo hp aku ada di Bapak aku ? Gubrag.
Kacau banged pokonya pikiran aku waktu itu. Kalo sampai bapak obrak abrik Hp aku. Mati aku.
Sesampainya aku di rumah, aku langsung buru-buru tanya dimana hp aku. Dan ternyata dia tergeletak di atas tempat tidurku lemah tak berdaya. Mau gimna lagie, apapun eant terjadi aku harus tetap segera bertemu temanku.

Akhirnya bertemu juga dengan teman-temanku, walaupun aku udah telat banged-banged tapi yang penting aku bisa datang dan menghargai mereka. Pas udah mau buka puasa, semua tempat penuh. Gk ada eant kosong, bete jadinya. Aku udah kelaperan seharian nahan haus ama laper, eh ternyata setelah maghrib pun belum berakhir ujian kesabaranku. Akhirnya aku ama temen-temen dapat makan juga sekitar jam 8 mlem. Oia, cherr, ternyata acaranya gk seseru eant aku bayangin. Semuanya jadi terasa hambar dan membosankan. Gk tau kenapa. Aku jadi pengen cepet-cepet pulang kalo kayak ginie caranya.

Akhirnya aku memutuskan untuk pulang duluan bersama Abs. Tapi pas mau pulang ujannya gede banged. Mana jauh lagi dari tempat makan ke tempat parkiran. Eh taunya dia nyuruh aku manggil anak kecil eant sewain payung. So sweet banged, Abs sewain payung biar aku gk keujanan. Awalnya aku ngiranya kayak gtuh, taunya enggak. Dia sewain payung bukan karna taku aku keujanan tapi karna kasian ngeliat anak kecilnya, udah malem ujan-ujanan, sewain payung, gk pake sendal lagie, orang tuanya tega banged ngebiarin anak segede itu cari uang sendiri(pas aku tanya dia baru kelas satu SD), makanya Abs nyuruh aku pake payung. Tapi Abs baik banged ea Cherr. Aku suka banged ama sifatnya eant selalu peduli ama orang lain dan gak pernah mikirin diri sendiri.
Disitu aku ngerasa seneng dan bersyukur banged punya pacar sebaik dia.(sebelumnya sih gk pernah.. hhee..becanda ionk)

Sebenernya gk ada eant seru sih hari kemarin. Tapi aku seneng ajh bisa seharian barengan ama Abs. Aku ama Abs ngelewatin banyak hal barengan, baik eant sedih maupun eant seneng.
Makasich ea Abs. Kamu emank eant terbaik.

Sabtu, 04 September 2010

Kupikir Berakhir

Hump...
Cherr, gk tau apa eant terjadi kemarin. Abs marah-marah ama aku. Gak tau kenapa tiba-tiba dia jadi kayak gtu. Tumben bngd, kamu selalu tau khn apa yang aku rasain kalo abs marah-mrah ama aku ?
Yupz, bener banged. Aku merasa kehilangan orang yang aku sayangi. Baru siank kemarin aku seneng bngd, ketawa-ketawa sendiri baca postingan blog yang abs buat buat aku. Aku jadi inget waktu pertama kami kenal dulu. Indah rasanya aku bisa siksa abs abies-abisan, walaupun sebenernya aku gak bermaksud. Tapi mu gimana lagi, abs emank cowo eant enak jadi sasaran penganiayaan. Hhe..
Semoga ajh dia gk baca postingan aku. Oia cherr, kembali ke cerita kemarin, aku bener-bener gk ngerti apa eant bkin abs mrah ama aku. Aku ajh ampe cape mikir. Betenya lagi pas dijalan eant seharusnya belok ke rumah aku dia malah gk belok dan bawa aku keliling jalan lagi. Padahal khn bentar lagi mau maghrib. Kesel akunya.

Pas udah gtu dia berhenti dijalan, bentak-bentak ama aku. Jadi aku eant kesel Cherr, padahal aku udh nyoba sabar hadepin dia, tapi dianya tetep kayak gtu. Udah ajh aku sekalian bikin Abs tambah marah. Aku udah pusink bnged, klo hubungan aku terus kayak ginie aku udah gk sanggup lagi. Itu eant selalu ada dipikiran aku tiap kali berantem ama Abs.

Setelah aku ama Abs cape beradu argumen, kami diem sebentar. Terus aku lanjut bilang "kayaknya hubungan qta harus berakhir sampe disini" walaupun sebenernya aku juga masih ragu buat bilang kayak gtu. Tapi mau kayak gimana lagi. Aku udah males berantem terus ama Abs.
Ada satu hal yang bikin aku terkejut Cherr, Abs mau putus dari aku. Biasanya khn kalo aku minta putus dia selalu pertahanin, tapi enggak pas kemarin malem. Abs bilang kalo dia juga ingin meraih impiannya, dan gk cuma aku eant punya mimpi(walapun setau aku Abs gk pernah punya mimpi). Mungkin selama ini aku juga salah kalo aku udah terlalu banyak ngatur-ngatur Abs dan gak bikin dia jadi dirinya sendiri. Dan aku akui itu.
Dengan perut eant laper dan perasaan gak tentu kami berdua bersalaman, tanda persahabatan mungkin dengan berakhirnya hubungan spesial kami (kayak martabak). Aku gk percaya ama apa eant udh aku putusin kemarin. Tapi mungkin ini udah jadi part hidup eant harus aku jalani.

Abs mengantarku pulang malam itu, dan dia minta aku ke rumahnya untuk mengambil barang-barang pemberian dari aku. HAaah.. Emank bener-bener kayak anak kecil, tapi mungkin ajh Abs pengen bener-bener lupain aku makanya dia kayak gitu dan aku coba ngerti.
Dalam pikirku, berarti aku juga harus kembaliin hadiah-hadiah yang Abs kasih buat aku. OMG Cherr, berati Miza jga harus aku kembaliin dunk. Kebayang gk ? Boneka beruang putih eant ckarang jadi dekil karena tiap hari aku peluk harus aku kembaliin jga ?

Fiiuuuuhhhh...
Lupakan, perasaanku mulai gak tentu. Sepanjang jalan aku selalu berpikir apa ini akhir dari semua kisah kami. Tak pernah ada eant tau. Aku hanya melihat satu bintang yang paling terang malam itu, berharap akan selalu ada harapan yang lebih baik. Tiba-tiba Abs mengatakan sesuatu padaku Cherr. Dia bilang "nanti di rumah, aku beri tahu alasan kenapa aku seperti sekarang. Semua itu ada alasannya, dan aku ingin kamu tahu."
Aku masih bingung. Trus Abs bilang lagi "kamu gk mau kan kalo orang tua kamu menderita ? apa setelah aku cerita qta bisa kayak dulu lagi ?"
Dan aku semakin bingung, apa sebenarnya eant Abs sembunyikan dari aku.
.....................................................................................................................................................................
Aku ngerti sekarang kenapa Abs bisa kayak gitu. Niatnya emank baik, tapi aku masih gk habis pikir ajh. Ada orang serumit dia dalam hidup aku. Ternyata kemarahan Abs itu cuma sebuah kebohongan dan dia hanya mengulur waktu untuk menyelamatkanku. Seperti cerita di dongeng-dongeng, bener-bener gk bsa dipercaya. Tapi apa yang Abs bilang udh jadi bukti nyata. Walaupun sebenernya aku masih agak gk percaya.Mungkin Tuhan menyampaikan pesannya lewat Abs. Aku tak pernah tahu. Cherr, malam itu jadi malam eant indah buat aku. Dan hari ini aku bisa tenang menjalani hariku, karna Abs masih selalu setia disampingku.





gambar diambil dari google search.

Jumat, 03 September 2010

Titik Awal

Sebelumnya saya ucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena ternyata membuat blog itu tidak semudah yang saya bayangkan. Dan jika bukan karna kehendak-Nya mungkin blog ini tidak akan pernah ada.
Mungkin bagi kebanyakan orang mebuat blog itu adalah hal yang mudah, tapi tidak bagi saya. Ssuuullliiittt minta ampun. Haduh-haduh berapa kali (kurang lebih 3x sehari seperti obat yang rutin saya minum saat mencoba membuat blog) saya mendapat kritik dan saran dari seseorang yang abstrak. Tapi dia telah banyak memberikan inspirasi dan masukan positif tentang postingan blog yang harus saya buat. Dan sepertinya saya juga harus mengucapkan terima kasih untuk orang abstrak itu. Semoga dengan banyaknya kritik dan saran yang saya dapat, akan membantu saya dalam mengelola blog ini. Amin.

Love Tinonx


Duhh.. Aduh.. Malah aku yang isi postingan pertama. mu gmana lg. Diannya g ada inspirasi sih jadi harus di pancing dulu. Ok jadi gini iah aku Arie Ehmm.. Salah. Yang punya blog nama panjangnya Futri Intania. Dia orangnya baik, lcu, manis, cantik, pinter, setia lagi. Bagus - bagus khn sifatnya (ialah kalo ada yang jelek urusanya nyawa). Hmm... ahh.. ini dia fotonya
Lucu khn bruangnya ehh... Orangnya. y udah dh aku mau critain gmana kita bisa pacaran ajh iah.

Maaf iah semuanya dari sudut pandang aku.

Pertemuan pertama

Pertama kali aku bertemu akhir Desember. hanya melihat pada waktu itu aku belum ada kesempatan untuk berkenalan di karenakan dia agak terburu - buru. Pertama kenalan atau bertemu 15 april 2009. Aku datang ke rumah tiara teman aku untuk merayakan ultahnya. aku tidak menyangka ternyata rumahnya bersebelahan dengan rumah tiara. Dan akhirnya pun aku di kenalkan dengan futri oleh tiara.

Malangnya diriku.

tanggal 17 april 2009. Aku menjemput dia dari sekolahnya (keren g tuh baru kenal udah maen hajar aja hhhaaa....). Setibanya di rumah kita saling bercerita tentang kejadian di sekolah atau kejadian yang lainnya. Malam pun tidak terasa pukul 9 saat aku mau pulang. Dia memanggil aku Rie.. katanya. Aku pikir dia akan memeluk aku karena iba melihat muka aku dan berkata sabar iah punya muka pas - pasan. ternyata lebih so sweet lagi. Dia bilang "Rie bisa bantuin aku g??". Ternyata lanjutannya parah. Rie td kan janji waktu d motor mau kjain peer aku. Nah loh salahnya aku juga sih pke ngejanjiin bkal bantuin dia bwd peer. Padahal aku janjiinya kn aku mau bantuin bkn bwdin peer. Parah tp bgaimana lagi untuk orang tersayang apapun aku lakukan (asal g d suruh lompat dari gedung ajh). Akhirnya pun aku setuju untuk mengerjakan peernya. Esok harinya aku pun selesai membuat peernya. saat menjelang siang aku pun berbaring dan saat akan tertidur nne ku pun memanggil. Rie.. itu ada perempuan yang nyariin kamu. Walah.. jangan - jangan waktu itu kebablasan sampe ada yang dateng ke rumah. Ternyata yang datang kerumahku adalah orang yang aku cintai. Ternyata file peernya yang aku masukin k flashdisk g bisa di buka. Hmmm.. Dasar gaptek tp g di sebutin takut d gaplok. Hhee... Ternyata masalahnya hanya pada perbedaan microsoft officenya saja. sore pun menjelang ternyata saat aku anterin tuh peer. Dia bilang peernya g jadi hari ini gurunya juga udah pulang. Beuh.. Rasanya tuh kayak ketabrak kreta terus pas koit g ada yang ngelayat. akhirnya seperti biasa aku antar dia pulang. Dalam perjalanan pulang aku berkata dasar cantik ada - ada ajh. Wlpun agak ngeselin. Hhhee...

New Hope New Trouble

Saat kami sudah saling dekat. Ternyata eh ternyata dia belum pernah memiliki seorang pacar. Saat dia berkata seperti itu aku pun merasa ada kesempatan baru setelah hampir beberapa minggu aku nyaris mati karna dia hanya bercerita tentang cowok lain. Saat aku coba nembak dia. Dia ragu - ragu akan menerima aku di karenakan dia belum pernah pacaran aku pun membujuknya (menghasut) agar dia mau berpacaran dengan aku. Ternyata masalah terbesar datang dari orang tuanya yang tidak menyutujui kami untuk berpacaran. akhirnya kami jalani semua tanpa ada yang tau dan akhirnya cinta kita berakhir di hari ke 13. di karenakan cobaan yang sangat kuat.

2nd Chance.

Saat itu bulan Ramadhan saat hari - hari menjelang kemenangan tapi aku nasih saja memikirkannya entah kenapa ada yang hilang. Ternyata baru aku sadari dirinya tak bersama ku lagi. Pada suatu malam dia sms kepadaku sms yang membuatku bersemangat lagi. Hari - hari aku jalani dengan sms dan menelepon dia. Akhirnya aku tak kuasa lagi menahan isi hatiku aku utarakan aku ingin kembali bersama dia. Dia pun menyetujuinya bagaikan sebuah mimpi yang menjadi kenyataan. Aku amat bahagia saat itu. Hari demi hari aku jalani dengan bahagia. Walaupun ada masalah kami hadapi semua.

Sisanya biar Cintaku ajh iah yang terusin.
I love You so much...
By. Arie Prihantara (Rieyeku@blogspot.com)