Rabu, 03 November 2010

Story of Ring


Memulai lagi dari awal. Hummp...
Sesuatu yang sulit dideskripsikan bila kita tak mengerti maksud dari perkataan itu.
Cherr...
Jum'at, 22 Oktober kemarin aku bertengkar lagi dengan Abs. Entah kenapa, kami selalu saja salah paham atau istilah lainnya Miss Comunication.
Sore itu Abs menjemputku. Aku tak tau apa yang yang kurasakan, semuanya terasa begitu hambar. Mungkin karna pertengkaran sebelumnya yang menyebabkanku jadi seperti ini.
Ku lihat wajah Abs, dia terlihat begitu menakutkan (sebenernya mank udah serem dari sananya Hhe.. maaf ea ionk.. tapi fuku harus jujur....). Aku tau dia marah, tapi entah apa yang membuatnya marah padaku. Dia hanya membuatku semakin putus asa ditengah kesedihan yang aku rasa.

Tak lama aku disuruh naik ke motornya. Lalu Abs bertanya padaku dengan nada yang sedikit tinggi.
"Kenapa sih ? Gak bisa hargain aku sedikit aja ?!"
Aku hanya bisa terdiam.
"Tuh kan, ditanya gak jawab. Udah nganggep aku gak ada ?"
Betul-betul kesal perasaanku saat itu Cherr. Aku selalu menganggap kalo Abs itu gila penghargaan banget. Apa salah kalo aku terlalu cuek ? Tapi ini aku Cherr. Seharusnya dia bisa terima sifat aku yang seperti ini kalo memang dia sayang ama aku. Selalu terpikir olehku ketika kami sedang bertengkar seperti ini lebih baik aku mengakhiri saja hubungan aku denga Abs. Egois memang, tapi ku pikir inilah jalan terbaik. Memang waktu semalam aku telah mempersiapkan sebuah buku yang berisikan tentang kekecewaanku pada Abs. Dan hari Jum'at itu aku tunjukan pada Abs. Seketika Abs berhenti mengendarai motornya.
" JADI KAMU MAU PUTUS ?! IAH ??" terasa Abs begitu membenciku dengan teriakannya.

Ya ampun Cherr, lagi-lagi dia melakukan hal yang paling aku benci. Abs begitu temprament. Dan aku benci adegan ini. Ketika Abs berteriak padaku dan semua pengguna jalan memperhatikan kami. Ini hal yang paling aku benci, menjadi pusat perhatian orang. Ingin rasanya aku pergi saat itu juga meninggalkan Abs. Tapi itu justru akan memperburuk keadaan. Aku hanya bisa terdiam dan berusaha menekan keegoisanku agar semua tak bertambah buruk. Lalu aku membujuk Abs untuk berbicara ditempat yang sekiranya tak banyak orang ditempat itu. Akhirnya kuputuskan untuk mengajak Abs ke Taman Lansia. Samping  Gedung kantor Gubernur Jawa Barat. Kita duduk diam sejenak.

Aku masih terheran saja saat Abs marah-marah padaku tanpa alasan yang aku tak tahu pasti.
Apa yang membuatnya hingga dia mengekspresikan marah yang berlebihan untuk kesalah pahaman antara aku dan Abs. Apa dia sudah tak bisa toleransi dengan sikapku yang seperti ini ?
Dan kenapa dia harus selalu cemburu yang berlebihan setiap kali aku bercerita tetang teman lelakiku. Padahal aku hanya sebatas kenal, hanya tersenyum saja bila aku dan pria itu bertemu. Inisial cowo itu RC.
You know Cherr, kalo aku tuh gak ada hubungan apa-apa ama RC. Aku tertarik ama RC ajah gak sama sekali. Aku belajar dari pengalaman Cherr. Ketika setahun lalu, mungkin bisa dibilang aku telah berselingkuh dengan pria lain. Dan mungkin karena hal ini pula Abs menjadi begitu protektif padaku. Karna kejadian itu telah menimbulkan trouma bagi Abs.

Terus otakku berpikir. Mencari tahu apa yang seharusnya aku lakukan, tapi aku gak bisa Cherr. Sampai akhirnya Abs memulai pembicaraan padaku.
"Maafin Rieku ea, tadi rieku cuma pengen dingertiin ajh. Rieku gie banyak masalah. Salahnya Rieku minta pengertian Fuku, tapi rieku gak bilang apa masalah Rieku."
"emmp." jawabku singkat.

Kesel banget Cherr, dia marah-marah kayak tadi karna masalanhya sendiri. Nge-Betein banget.
"Tadi Rieku berantem ama anak SMA Negeri XX di tempat ini juga. Rieku berantem lawan empat orang. Liat tuh ampe memar-memar gini."
Tapi kata-katanya itu tak menimbulkan iba sedikitpun dihatiku.
"Fuku tau Sdq kan temen rieku ? Gara-gara dia pasang status yang aneh-aneh jadi rieku kayak gini."
"Mank dia pasang status apa sih sampai harus berantem segala ?" kini giliran aku yang balik bentak-bentak Abs. (lumayan ajang balas dendam. Hhe..)
"Iah Sdq pasang status FUKU pacar RIEKU cantik banget. Gila gak ? Langsung ajah rieku marain Sdqnya. Rieku bilang lu mah pacar orang dipromosiin."
(gak nyangka ada juga orang lain yang bilang aku cantik selain pacar aku. Hhee...)
Belum selesai Abs bercerita aku memotong perkataannya.
"Cuma gara-gara itu ? Ampe bikin berantem ! Kayak anak kecil banget." nadaku sedikit ketus.
"Iah abis sapa yang enak coba, anak SMA Negeri itu bilang fuku pelacur mana bawa-bawa mamah fuku lagi. Masih mending kalo dia kenal ama fuku. Inikan enggak, rieku ajh gak tau siapa mereka."

Hummpp..
Emang iah juga Cherr, gak enak kalo dibilang macem-macem tapi gak sesuai ama kenyataannya. Tapi gak haruslah kita masuk ama perkataannya orang-orang yang cuma berani ngomong lewat jejaring sosial tapi gak berani ngomong langsung. Buat aku emang gak jadi masalah. Karna namanya juga jejaring sosial kadang semua bisa gak sesuai ama kenyataannya. Dan kebanyakan orang cuma iseng doang. Mungkin itu alasan aku kenapa gak tertarik ama jejaring sosial yang sekarang ini begitu bayak digemari oleh banyak orang diseluruh penjuru dunia.

Balik lagi ama Abs.
"Ea udahlah, lupain ajah ! Fuku juga gak kenapa-kenapa yang dibilangnya kko rieku yang keselnya."
"Iah maaf, rieku cuma gak suka ajh kalo ada orang yang macem-macem ama fuku."
"Iah, makasih ea sayang."
Sejenak setelah itu, tak ada lagi amarah yang aku rasa. Lalu Abs berbicara lagi seperti Abs yang selama ini aku kenal.
"Jadi fuku gak akan putusin rieku kan ?" tanyanya.
"Iah, gak akan kko." jawabku senang.
"Ea udah besok kan kita pacaran mau setaun lebih satu bulan, hari ini rieku mau ajak fuku mulai dari awal lagi. Kita lupain semua masalah yang ada dan kita mulai semua yang udah baik jadi lebih baik. Mau gak ?" kata-katanya sungguh terdengar begitu menyenangkan untuk mengakhiri pertengkaran kami.
Dengan semangat aku mengiyahkan.

"Oia, sebagai tanda kita memulai dari awal, gimana kalo kita beli cincin."
"Hah ? Gak salah beli cincin ionk ? Punya uang dari mana ?" tanyaku setengah bingung.
"Hheee... Tadi kan pas rieku berantem temen rieku bilang kalo rieku menang lawan empat orang ntar rieku dikasih bayaran. Ea udah rieku sanggupin, taunya rieku menang. Hhee... jadi ajah."
Haduh-haduh Cherr,,,
"Berarti uangnya haram donk ? Kan uang taruhan ?"
"Ea enggaklah, rieku kan tadi udah nyumbang ke kotak amal."
Hhhaaa Cherr... Mank bisa iah uang hasil taruhan kalo kita udah bershodaqoh jadi halal ???
Ck...ck...ck...
Tapi yang jelas, yang aku tau cincin yang aku pakai sekarang meski tak mahal dan sederhana tapi cincin ini adalah cincin yang menyimpan banyak cerita sampai aku memakainya.
MAKASICH IONK ^_^

Tidak ada komentar:

Posting Komentar